Apa Yang Membimbing Kita ke Jalan Kesuksesan?

Minggu, 13 Februari 2011

Pertanyaan pada judul artikel ini sering saya ajukan di awal kelas pelatihan yang biasa kami selenggarakan. Sebagian besar orang akan menjawab; kejujuran, keuletan, kesempatan, keberanian, kepemimpinan, dan lain lain. Tentu saja jawaban tadi tidak ada yang salah, namun menurut Stephen R. Covey dalam buku Everyday Greatness, yang membimbing kita menuju ke jalan kesuksesan adalah PILIHAN.

Ya, karena pilihanlah Anda berada di tempat ini sekarang. Karena pilihan jugalah anda memilih tempat kuliah, pasangan hidup, memulai karier atau bisnis, memilih peluang-peluang yang datang menghampiri, memilih aktifitas rutin produktif atau sekedar menghabiskan waktu dan masih banyak lagi.

Setiap hari kita selalu dihadapkan oleh berbagai pilihan, baik pilihan minor maupun pilihan mayor, dan pilihan-pilihan itu menunggu untuk kita putuskan. Pilihan minor contohnya adalah memilih pakaian apa yang akan digunakan, sedang pilihan Mayor di antaranya memilih pasangan hidup, tempat bersekolah, tempat berkarir dan lain sebagainya. Pilihan-pilihan ini saya ilustrasikan seperti pintu di hadapan kita yang menunggu untuk dibuka. Pilihan minor diilustrasikan dengan pintu kecil, dan pilihan mayor seperti gerbang yang besar. Banyaknya pilihan juga menunjukkan jumlah dari pintu tersebut.

Yang menarik adalah, di balik setiap pintu terdapat hal-hal yang kadang kala tidak kita duga. Hal tersebut bisa menyenangkan, tapi bisa juga mengecewakan. Apapun hal-hal yang didapat, harus diterima karena hal itu merupakan konsekuensinya. Setelah beberapa waktu mengalami hal-hal tersebut, kita kemudian dihadapkan kembali oleh pintu-pintu lainnya di depan kita. Setiap pilihan menghantarkan kita pada pilihan-pilihan lain berikutnya. Sama pula dengan pintu-pintu tersebut.

Kita tidak bisa berjalan mundur setelah membuka salah satu pintu tersebut, oleh karena itu sebelum menentukan pilihan, kita harus benar-benar mempertimbangkannya dengan matang. Akan tetapi hal ini jugalah yang menyebabkan banyak orang yang tidak berani membuka beberapa pintu, terlebih gerbang besar (baca: pilihan mayor), mereka terlihat bingung, plin-plan dan tidak memiliki keberanian untuk menghadapi konsekuensi atas pilihan mereka tersebut.

Akhirnya mereka hanya duduk bertumpu pada dagu dan lama kelamaan akan terpinggirkan dari arena kehidupannya sendiri. Posisi mereka yang sebelumnya adalah “pemain” telah berubah menjadi “penonton”, sebelumnya “subjek” kini menjadi “objek”. Kondisi ini sangatlah kontras dimana sebelumnya sebagai “pemain” mereka dapat mempengaruhi jalannya permainan, kini sebagai “penonton” mereka hanyalah menjadi penggembira. Sedangkan sebagai “subjek” mereka menjadi pelaku, kini sebagai “objek” mereka hanya sebagai pelengkap penderita. Penonton hanya bisa bersorak gembira jika ada salah seorang koleganya berhasil, tetapi keberadaan mereka tidaklah terlalu berarti bagi sang pemenang. Dan ketika mereka menyadarinya sisa waktunya tidaklah lama lagi, mereka menyerah dalam kekalahan dan kehampaan. Menyedihkan bukan?

Sebagian dari kita mungkin pernah memainkan peran “penonton” tadi, bukan? Sebelum terperosok lebih jauh mari kita kembalikan pernyataan di atas, “PILIHANLAH yang membimbing kita menuju ke jalan kesuksesan”, lalu akan muncul pertanyaan pilihan seperti apa yang Anda maksud? Ada 3 (tiga)acuan yang dapat Anda jadikan pegangan dalam menentukan PILIHAN setiap hari.

Pertama, Pilihan Untuk Bertindak
Kita selalu punya pilihan untuk berperan aktif menentukan jalan hidup sendiri atau diam dan pasrah menerima segala sesuatu?

Kedua, Pilihan Yang Berprinsip
Kita juga punya pilihan untuk menjalani kehidupan kita sesuai dengan prinsip-prinsip universal yang sudah teruji atau kita malah memilih menjalani kehidupan dengan menentang prinsip-prinsip tersebut?

Ketiga, Pilihan Yang Bertujuan
Setiap pilihan akan menghantarkan kita pada tahapan-tahapan berikutnya. Orang-orang yang memiliki tujuan dalam hidupnya akan mempertahankan pilihan-pilihan yang mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.

Lalu, apa Pilihan Anda hari ini?

(Artikel ini telah dipublikasikan di Majalah Mingguan Gatra edisi 16 Februari 2011)

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP