Cara Efektif Mencapai Tujuan

Senin, 12 Juli 2010

Pernahkah Anda mendengar keluhan seperti ini; “Dasar nasib! Kerja sekeras apapun, keadaan tetap saja begini! Sama sekali tidak ada peningkatan. Tetap miskin!” Atau; “Tak masuk akal! Kita lebih lama kerja di sini, tapi malah dia yang diangkat! Padahal kinerja kita sama dengan dia!”
Mengapa orang menyesali keadaan? Mengapa harus iri pada keberuntungan atau nasib baik orang lain? Untuk bisa mencapai sesuatu, kita harus tahu caranya, tidak menggelinding begitu saja seperti bola yang disepak, atau sebatang kayu yang mengapung di aliran sungai.

Jika kita tidak juga mencapai hasil yang diharapkan, mungkin ada yang salah dari apa yang kita lakukan. Jika orang naik jabatan atau mendapat kenaikan gaji, mungkin ada sesuatu dalam diri orang itu yang membuatnya berhak mendapatkan penghargaan itu, namun tidak ada dalam diri kita. Kita harus introspeksi diri.
Orang dapat mencapai yang terbaik, karena dia melakukan yang terbaik. Bahkan lebih, karena jarang sekali bila kita menginginkan A, kita bisa mendapatkan A. Kadang yang kita inginkan A, yang kita dapat minus A. Itu sebabnya, jika kita menginginkan sesuatu, kita harus melakukan lebih dari apa yang kita inginkan. Mimpi jika Anda menginginkan A, tapi yang Anda lakukan hanya sekedarA atau bahkan minus A. Harus A plus.
Contoh kongkritnya adalah, jika Anda ingin kaya, lakukanlah sesuatu yang lebih dari apa yang Anda lakukan selama ini. Jika profesi Anda sales, buat target yang melebihi target yang diberikan perusahaan. Jika perusahaan menargetkan Anda harus menjual sebanyak 100 keping produk/bulan, buat target dalam diri Anda untuk dapat menjual sebanyak 120, 150 atau 200 keping/bulan. Dengan pencapaian lebih, Anda akan mendapat bonus. Semakin besar kelebihan penjualan Anda, semakin besar pula bonus Anda. Lalu tabung uang Anda, dan hindari pembelian barang yang tidak perlu. Percayalah, dalam waktu tak lama Anda akan kaya.
Jika Anda ingin naik jabatan, jangan hanya mengerjakan tugas sesuai yang dibebankan kepada Anda. Kerjakanlah lebih dari itu. Jika Anda mengerjakan tugas sesuai beban yang diberikan, kinerja Anda masuk kategori standar, dan itu bukan prestasi. Pimpinan pun akan menilai Anda biasa-biasa saja, dan tak layak dipromosikan. Jika tugas Anda adalah melayani konsumen, layani dengan lebih dari sekedar memberikan pelayanan yang baik. Buat konsumen senang dan puas dengan pelayanan yang cepat, tepat, ramah, efisien, dan efektif. Buat masalahnya selesai di tangan Anda. Jika konsumen menilai Anda lambat, tidak ramah, dan tidak sopan, percayalah, komplain mereka akan sampai ke pimpinan Anda, dan itu bencana bagi Anda.
Berikut tips agar Anda dapat mencapai hasil maksimal dari apa yang Anda inginkan;
1. Wake up!
Bangunlah, jangan terus bermimpi akan mendapatkan apa yang Anda inginkan dengan cara Anda yang sekarang. Segera lakukan reparadigm (merubah paradigma) dan lakukan 3M, yakni Melihat peluang dan kesempatan yang terbentang di depan mata, Melakukan tindakan nyata, dan Menyelesaikannya hingga tuntas.
2. Dress up!
Sadari, tak semua orang tahu siapa dan bagaimana Anda dari ‘kulit luar’ Anda. Jika Anda pernah berfikir; “Ah, dia tahu kok siapa saya, hanya saja dia tak peduli”, jangan pernah lagi berfikir begitu. Itu bullshit! Agar orang tahu persis siapa dan bagaimana Anda, tunjukkan kepada mereka. Tapi tentu saja, sebelum Anda menunjukkan diri, tingkatkan dahulu value Anda sehingga siapapun yang tahu tentang Anda, merasa tertarik dan akhirnya memberikan kontribusi positif, seperti memberi dukungan agar karir Anda naik, memberikan promosi jabatan, dan sebagainya. Jangan maju jika Anda tak tahu dan tak bisa apa-apa, karena sifat sok tahu justru akan menjerumuskan Anda pada masalah yang akan merugikan diri Anda sendiri.
3. Step Up!
Melangkahlah dengan gesit, jangan lamban dan seadanya. Caranya, tingkatkan aturan dalam diri Anda sehingga Anda memiliki standar tinggi dalam melakukan sesuatu. Jika biasanya standar Anda A, tingkatkan menjadi B. Jangan pernah puas dengan hasil yang biasa-biasa saja, tapi capailah hasil yang luar biasa. Ambil tanggung jawab lebih dari apa yang seharusnya Anda lakukan, karena tindakan seperti ini akan membuat Anda lebih dikenal dan lebih berpengaruh di lingkungan sekitar Anda. Caranya, jika selama ini Anda cenderung mengabaikan hal-hal di luar tanggung jawab Anda, mulai sekarang cobalah care. Bantu orang lain menyelesaikan pekerjaannya jika dia meminta bantuan, lakukan hal-hal lain yang bermanfaat tak hanya bagi diri Anda, tapi juga sekitar Anda, dan sebagainya.
4. Back up!
Investasikan semua aset yang Anda miliki demi mendukung tercapainya apa yang Anda inginkan. Aset tersebut adalah waktu, uang/harta, dan orang-orang di sekitar Anda. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mengejar keinginan Anda, dan jangan biarkan waktu terbuang percuma. Investasikan uang/harta Anda agar dalam jangka pendek maupun panjang, dapat menguntungkan Anda. Caranya, tabung uang Anda atau investasikan di bidang bisnis yang menguntungkan. Dengan demikian, uang/harta Anda akan bertambah. Terakhir, perlakukan orang-orang di sekitar Anda, baik keluarga, teman, relasi, dan sebagainya, dengan baik agar mereka mendukung Anda dalam mencapai apa yang diinginkan. Ingat, tak ada orang yang bisa bekerja sendiri. Bahkan pepatah mengatakan, dua kepala lebih baik dibanding satu kepala.
5. Grow up!
Bertumbuhlah Anda selalu, dan jangan pernah puas pada apa yang telah Anda capai. Orang bijak mengatakan, jika Anda puas pada apa yang telah Anda capai, maka dari situlah awal bencana bagi Anda. Mengapa? Orang yang telah puas biasanya akan berhenti berupaya, sehingga dia menjadi stagnan. Jika ini terjadi, sementara orang lain terus bertumbuh, Anda akan tetap pada posisi yang telah dicapai, sehingga akhirnya Anda tertinggal oleh mereka dan posisi Anda yang semula di atas, terbalik menjadi di bawah. Tidakkah itu menyakitkan?
Semoga bermanfaat, karena hasil akhir yang baik dimulai dari implementasi yang baik atas apa yang kita lakukan (quality implementation/QI).

Read More.. Read more...
Related Posts with Thumbnails

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP