Kevin Berikan Pencerahan Kepada Pengusaha Wanita
Selasa, 22 Maret 2011
Kevin Wu Result Consultant sukses menggugah semangat dan motivasi masyarakat, khususnya pengusaha perempuan pemilik usaha kecil dan menengah (UKM) peserta event Gelar Karya PKBL BUMN 2011 di Hall A dan B Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, yang menghadiri acara Talk Show PKBL 2011 bertajuk “Wanita Bisa Menjadi Pengusaha Sukses” yang diselenggarakan majalah Gatra dan PT. Mediatama Binakreasi di Hal B JCC, di antara stand para UKM, Kamis (18/3/2011).
Dalam acara yang merupakan hari kedua Talk Show tersebut, selain menghadirkan Kevin Wu sebagai pembicara, juga menghadirkan pendiri PT. Mustika Ratu yang juga pendiri Woman Entrepreneurship Organization, Moeryati Sudibyo.
Dalam paparannya tentang suka duka mendirikan PT. Mustika Ratu, Moeryati mengatakan, bahwa ia memulai usaha komestik tradisional dari kondisi kepepet, karena saat itu, pada 1973, suami yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS), sudah memasuki masa pensiun. Padahal anak-anak masih bersekolah.
“Waktu itu saya berfikir, bagaimana saya bisa membantu keuangan keluarga. Karena saya dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keraton Solo yang akrab dengan jamu-jamuan tradisional, maka saya putuskan untuk membuat jamu saja. Meskipun saya tidak punya pengalaman berbisnis, dan tidak pernah juga mempelajari cara berbisnis,” ujar salah seorang cucu Hamengkubowono X tersebut.
Dengan bermodal uang Rp. 25.000, Moeryati mulai membuka usaha dengan membuat jamu beras kencur. Semula kalangan istana keberatan karena di intern mereka ada pendapat, bahwa jika wanita bekerja mencari uang, maka dia dapat diianggap merendahkan martabat keluarga dan suami. Namun Moeryati mendobrak hal itu, dan lambat laun, sikap keraton luluh dan akhirnya menyetujui. Apalagi ketika melihat usaha jamunya maju dan berkembang pesat.
Kini, setelah 38 tahun berkiprah, Mustika Ratu menjadi salah satu produk kosmetik tradisional terkemuka di Indonesia, dan bahkan di ekspor ke-20 negara.
Kepada hadirin yang mengikuti Talk Show, Kevin Wu mengatakan, apa yang dilakukan Moeryati untuk bisnisnya itu merupakan hal yang luar bisa, yang sekali lagi membuktikan bahwa seperti halnya pria, wanita pun dapat menjadi pebisnis sukses.
“Untuk menjadi entrepreneur sukses, syaratnya adalah ada hasrat atau kemauan, memiliki mindset atau pola fikir yang benar, serta strategi yang tepat,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, bila ingin memiliki usaha sebesar Moeryati, maka orang harus mau meningkatkan value-nya, dan memiliki daya ungkit agar beban seberat apapun dapat ditanggulangi dengan mudah. Dalam karir Moeryati, daya ungkit tersebut berupa pembukaan jaringan distribusi dan mitra bisnis, sehingga sejauh apapun alamat pemesan, jamu dapat dikirimkan dan dipasarkan.
Ketika sesi tanya jawab dilbuka, karena waktu talk show yang terbatas, hanya lima peserta talk show yang mendapatkan kesempatan bertanya. Pertanyaan mereka beragam. Ada yang menanyakan bagaimana membuat karyawan betah bekerja, bagaimana dapat memajukan usaha songkok (peci) yang telah digeluti selama 10 tahun namun tak kunjung berkembang, dan sebagainya.
Pertanyaan-pertanyaan ini dijawab Moeryati dan Kevin sejelas dan setegas mungkin sehingga ketika si penanya ditanya apakah dia mengerti pada apa yang dijelaskan, dia mengangguk atau mengatakan “ya”.
“Saya senang dapat mengikuti talk show ini, karena banyak masukan yang berarti untuk bisnis saya,” ujar Erwina, salah seorang peserta talk show.
Peserta yang lain pun demikian. Mereka merasa, paparan Moeryati tentang perjalanan berbisnisnya memberi mereka inspirasi, sementara penjelasan Kevin membuat mereka mengerti bagaimana cara menjadi pengusaha yang berhasil.
"Saya beruntung mengikuti talk show ini," ujar seorang dari mereka.
Read More.. Read more...
Dalam acara yang merupakan hari kedua Talk Show tersebut, selain menghadirkan Kevin Wu sebagai pembicara, juga menghadirkan pendiri PT. Mustika Ratu yang juga pendiri Woman Entrepreneurship Organization, Moeryati Sudibyo.
Dalam paparannya tentang suka duka mendirikan PT. Mustika Ratu, Moeryati mengatakan, bahwa ia memulai usaha komestik tradisional dari kondisi kepepet, karena saat itu, pada 1973, suami yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS), sudah memasuki masa pensiun. Padahal anak-anak masih bersekolah.
“Waktu itu saya berfikir, bagaimana saya bisa membantu keuangan keluarga. Karena saya dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keraton Solo yang akrab dengan jamu-jamuan tradisional, maka saya putuskan untuk membuat jamu saja. Meskipun saya tidak punya pengalaman berbisnis, dan tidak pernah juga mempelajari cara berbisnis,” ujar salah seorang cucu Hamengkubowono X tersebut.
Dengan bermodal uang Rp. 25.000, Moeryati mulai membuka usaha dengan membuat jamu beras kencur. Semula kalangan istana keberatan karena di intern mereka ada pendapat, bahwa jika wanita bekerja mencari uang, maka dia dapat diianggap merendahkan martabat keluarga dan suami. Namun Moeryati mendobrak hal itu, dan lambat laun, sikap keraton luluh dan akhirnya menyetujui. Apalagi ketika melihat usaha jamunya maju dan berkembang pesat.
Kini, setelah 38 tahun berkiprah, Mustika Ratu menjadi salah satu produk kosmetik tradisional terkemuka di Indonesia, dan bahkan di ekspor ke-20 negara.
Kepada hadirin yang mengikuti Talk Show, Kevin Wu mengatakan, apa yang dilakukan Moeryati untuk bisnisnya itu merupakan hal yang luar bisa, yang sekali lagi membuktikan bahwa seperti halnya pria, wanita pun dapat menjadi pebisnis sukses.
“Untuk menjadi entrepreneur sukses, syaratnya adalah ada hasrat atau kemauan, memiliki mindset atau pola fikir yang benar, serta strategi yang tepat,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, bila ingin memiliki usaha sebesar Moeryati, maka orang harus mau meningkatkan value-nya, dan memiliki daya ungkit agar beban seberat apapun dapat ditanggulangi dengan mudah. Dalam karir Moeryati, daya ungkit tersebut berupa pembukaan jaringan distribusi dan mitra bisnis, sehingga sejauh apapun alamat pemesan, jamu dapat dikirimkan dan dipasarkan.
Ketika sesi tanya jawab dilbuka, karena waktu talk show yang terbatas, hanya lima peserta talk show yang mendapatkan kesempatan bertanya. Pertanyaan mereka beragam. Ada yang menanyakan bagaimana membuat karyawan betah bekerja, bagaimana dapat memajukan usaha songkok (peci) yang telah digeluti selama 10 tahun namun tak kunjung berkembang, dan sebagainya.
Pertanyaan-pertanyaan ini dijawab Moeryati dan Kevin sejelas dan setegas mungkin sehingga ketika si penanya ditanya apakah dia mengerti pada apa yang dijelaskan, dia mengangguk atau mengatakan “ya”.
“Saya senang dapat mengikuti talk show ini, karena banyak masukan yang berarti untuk bisnis saya,” ujar Erwina, salah seorang peserta talk show.
Peserta yang lain pun demikian. Mereka merasa, paparan Moeryati tentang perjalanan berbisnisnya memberi mereka inspirasi, sementara penjelasan Kevin membuat mereka mengerti bagaimana cara menjadi pengusaha yang berhasil.
"Saya beruntung mengikuti talk show ini," ujar seorang dari mereka.
Read More.. Read more...